Cara Mendidik Anak Ala Imam Al-Ghazali yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Cara Mendidik Anak Ala Imam Al-Ghazali yang Sesuai dengan Ajaran Islam

Islam adalah agama yang mengatur kehidupan umatnya dari berbagai lini kehidupan. Mulai dari bangun tidur, hingga kembali tidur, agama memiliki aturan, anjuran, dan tata cara agar semua aktivitas yang dilakukan oleh umat Islam mengandung nilai ibadah dan berkah yang bernilai ibadah. Salah satunya adalah cara mendidik anak yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.

Al-Ghazali melalui kitab Ihya Ulumuddin membeberkan beberapa cara mendidik anak yang efektif. Pasalnya, ia menganggap bahwa pendidikan adalah hal yang penting karena anak adalah amanah dari Allah dan akan menjadi penerus orang tua di generasi yang akan datang. Oleh karena itu, orang tua bertanggung jawab untuk memberikan nafkah sekaligus pendidikan yang baik.

Bagi Al Ghazali, anak adalah seperti kertas kosong yang belum ada coretan apapun. Jiwa anak-anak siap ditulis oleh siapa saja. Menerima model tulisan apa saja yang tercermin dalam jiwanya. Oleh karena itu, di sinilah peran orang tua dalam mendidik anak. Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab memberikan goresan tinta tersebut. Ada dua cara yang ditekankan oleh Imam Al Ghazali dalam mendidik anak, yaitu:

Membiasakan Kebaikan dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagi Al-Ghazali, cara terpenting untuk mendidik anak bagi orang tua sesuai dengan ajaran Islam adalah dengan membiasakan kebaikan di kehidupan sehari-hari. Imam Al-Ghazali menekankan pentingnya pembiasaan. Hal ini karena anak akan mencontoh semua aktivitas yang dilakukan oleh orang tuanya ketika menjalankan kehidupan sehari-hari.

Mulai dari bangun tidur, aktivitas apa yang biasa orang tua lakukan, itu akan dicontoh oleh anak. Maka dari itu, sebagai orang tua, salah satu cara untuk memberikan coretan tinta yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam adalah dengan membiasakan dalam kehidupan sehari-hari, hal-hal yang baik yang bisa dicontoh oleh sang anak. Dengan begitu maka anak setiap hari akan melihat aktivitas positif yang dilakukan oleh orang tuanya.

Imam Al-Ghazali menuliskan dalam kitabnya betapa pentingnya mengukir kebiasaan anak bagi orang tua:

“Ketahuilah cara mendidik anak termasuk masalah yang paling penting dan paling urgent. Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Hati mereka suci, mutiara berharga, bersih dari segala ukiran dan rupa. Hati anak-anak menerima setiap ukiran dan cenderung pada ajaran yang diberikan kepada mereka,” Ihya Ulumuddin.

Menanamkan Nilai Kebaikan

Selain itu, orang tua juga memiliki kewajiban untuk menanamkan nilai kebaikan. Orang tua wajib memberikan pemahaman kepada anak selain memberikan contoh yang baik. Orang tua akan menuai pahala ketika dapat mendidik anak dengan baik. Sebaliknya, orang tua akan memikul dosa yang sangat besar ketika membiarkan begitu saja pertumbuhan anaknya. Hal ini juga disampaikan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya.

“jika orang tua membiasakan dan mengajarkan kebaikan, maka anak akan tumbuh dalam kebaikan dan bahagialah orang tuanya di dunia dan akhirat. Ia pun akan mendapatkan pahala dari amal saleh yang dilakukan anaknya. Demikian juga berlaku bagi setiap guru pendidik. Jika ia membiasakan keburukan dan membiarkan anaknya seperti membiarkan binatang ternak, maka ia akan celaka dan binasa. Sementara dosanya juga ditanggung pengasuh dan walinya,” Imam Al-Ghazali.

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bagi Imam Al-Ghazali, orang tua wajib untuk memperhatikan anak dan mendidik anak dengan cara yang baik. Hal itu bisa dilakukan melalui pendidikan, bimbingan dan pengasuhan anak dengan cara yang baik dan sesuai dengan syariat Islam.